Minggu, 11 Desember 2011

Realita

Melangkah tanpa pasti
Itu hanya rasamu sendiri
Bukankah jelas dari awal dia memang tidak merencanakan untuk bersamamu

Kenyataan disana..
Dia..tak melihatmu
Dia..tak ingin melihatmu
Dia..tak tahu rasamu
Dia..tak ingin tahu rasamu
Dia..tak menginginkanmu
Dia..tak ingin denganmu

Apa yang kau rasakan?
Amarah..
Penyesalan..
Deras air mata..
Hari yang kacau..
Rasa tidak mengerti arti semua ini..

Terpuruk dalam masa
Tertatih dalam melewati hari
Bukankan hidup bukan hanya tentang ini
Namun mengapa ini sangat berat
Sesal kata karena ini hal yang terulang dan harus dilewati

Bukankah ini terasa sangat menyakitkan?
YA..
Jawabmu dengan nada lirih namun pasti
Jenuh..
Muak..
Lelah..
Dan kata-kata lain yang tidak dapat dideskripsikan

Sinis dalam menjalaninya
Pesimis tidak bisa melaluinya
Andai tiada kehidupan abadi setelah kehidupan ini berakhir
Pendek fikir hanya terngiang fikir sempit itu

Terpatri pada masa lalu
Masa dimana bathinmu terluka
Jauh disana dia tertawa melihatmu
Kau terlihat sangat menyedihkan dan memalukan
Inikah yang terus dipertahankan?
Bila saat ini masih seperti ini adalah suatu kesia-siaan saja

Pergilah dengan lukamu
Ini jauh lebih baik dari rencanamu sendiri
Bukankah kau sudah berdoa?
Bukankah kau sudah bersujud kepada-Nya?

Segenap hati tanpa keraguan kau meminta yang terbaik diantara yang terbaik
Tuhan sudah menunjukkan jalannya
Lalu kenapa kau masih ragu?

Percayalah nanti akan mengerti tentang arti ini
Percayalah nanti akan jauh lebih mensyukurinya

Menjauh untuk pergi
Pergi bukan untuk kembali
Kembali setelah melupakan
Melupakan setelah mengerti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar